1. |
PENDAHULUAN |
|
Bawang merah (Allium ascalonicum), termasuk
dalam famili Amaryllidaceae, genus Allium merupakan komoditas hortikultura
yang banyak manfaat dan bernilai ekonomi tinggi.
Bawang merah varietas Tiron telah banyak dikembangkan di wilayah
Kabupaten Bantul.
"Tiron" diambil dari nama seorang petani yang menemukan
umbi bibit bawang di pesisir wilayah Kretek Bantul, dan menanam
beberapa siung di kaleng bekas, kemudian ditanam di lahan swah dan
terus berkembang sampai saat ini.
Bawang Merah Tiron Kabupaten Bantul telah dilepas sebagai varietas
unggul dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 498/kpts/TP.240/8/2002
tanggal 21 Agustus 2003.
Besarnya respon petani dalam menanam Bawang Merah Tiron dikarenakan
varietas ini memiliki keunggulan :
a. |
Produksi cukup tinggi |
b. |
Umur pendek/genjah (55 hari) |
c. |
Cukup tahan terhadap:
- |
Penyakit busuk ujung daun (Phytophthora porii) |
- |
Penyakit busuk umbi (Botrytis allii) |
|
d. |
Cukup tahan di musim penghujan |
e. |
Berkembang baik pada ketinggian 0-100m dari
permukaan laut. Di musim kemarau maupun musim penghujan produksi
Bawang Merah Tiron Bantul tetang tinggi |
f. |
Ukuran umbi relatif lebih kecil dibanding jenis
lainnya sehingga menghemat penggunaan banih per satuan laus |
g. |
Harga jual Bawang Merah Tiron relatif stabil baik
untuk konsumsi maupun benih |
h. |
Ketahanan benih untuk musim penghujan cukup tinggi
dan dapat dipenuhi dengan varietas Tiron Bantul karena ketahanan
terhadap busuk umbi |
|
2. |
PERBANYAKAN BENIH BAWANG MERAH TIRON |
|
2.1. |
Pemilihan Lokasi
Lokasi memnuhi syarat untuk budidaya bawang merah untuk benih
yaitu :
- |
Lahan harus cocok untuk bertanam bawang
merah |
- |
Lahan bebas dari nematode dan penyakit
busuk umbi |
- |
Terisolasi dari tanaman bawang lain,
minimal 500m, bila untuk menghasilkan benih berupa biji |
- |
Melakukan seleksi terhadap pertanaman
dengan membuang tanaman yang menyimpang dari bentuk
normal, serta membuang tanaman yang terserang hama-hama
penyakit |
- |
Melakukan pemeliharaan yang lebih intensif |
|
2.2. |
Benih
Kebutuhan benih tiap hektarnya ditentukan oleh jarak tanam dan
ukuran benih yang digunakan. Jarak tanam untuk keperluan benih
dan populasi tanaman dalam satu area pertanaman dapat dilihat
pada tabel berikut :
Jarak Tanam
|
Kebutuhan
benih/ha (ton)
|
Populasi tanaman
|
Ukuran Umbi
5 gr
|
Ukuran Umbi
2,5 gr
|
(20 x 20) cm
(20 x 15) cm
(15 x 15) cm
(15 x 10) cm
|
1,4
1,8
2,4
3,6
|
0,7
0,9
1,2
1,8
|
250.000
333.000
644.000
666.000
|
Syarat-syarat benih :
- |
Penggunaan benih bermutu merupakan syarat
meutlak dalam bdudidaya bawnag merah |
- |
Tanaman yang digunakan untuk benih hendaknya
dipanen cukup tua, umur antara 60-80 hari (dataran rendah),
80-100 haru (datran tinggi) |
- |
Telah diseleksi di lapangan |
- |
Umbi untuk benih adalah berukuran sedang,
berdiameter 1,5-2 cm, bentuk simetris |
- |
Sudah disimpan 2-4 bualan |
- |
Warna umbi untuk benih mengkilap |
- |
Bebas organisme penggangu, sehat, tidak
cacat, serta tidak mengandung hama dan penyakit |
|
|
3. |
PERSIAPAN LAHAN |
|
- |
Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 80-100
cm, dengan cara menggali lahan sedalam 15 cm, panjang bedengan
menyesuaikan/tergantung luas lahan |
- |
Jarak antara bedengan 45 cm (sebagai jalan) |
- |
Taburkan secara merata pupuk organik 10 ton/ha
(fine compos) dan 40 ton/ha (pupuk kandang), tambahkan pupuk
SP-36 sebanak 100 kg/ha sebagai pupuk dasar |
|
4. |
PENANAMAN |
|
- |
Siram bedengan dengan air yang bersih sebelum
penanaman dimulai |
- |
Buatlah lubang tanam/jarak tanam (20x15) cm sedalam
umbi bawang |
- |
Benamkan umbi bawang dalam lubang tanam dengan
posisi tegak dan agak ditekan sedikit ke bawah hingga ujung
umbi rata dengan permukaan tanah |
- |
Tutup bedengan yang telah ditanami dengan mulsa
jerami untuk menjaga kelembaban pada siang hari |
- |
Pananaman bawang merah di lahan pasir sebaiknya
dilakukan pada musim hujan |
|
5. |
PEMUPUKAN |
|
Selain pupuk dasar perlu dilakukan pemupukan susulan
:
- |
Pupuk ZA diberikan 3 kali masing-masing pada
umur 12 hari, 23 hari dan 35 hari setelah tanam dengan dosis
300 kg/ha |
- |
Pupuk KCl diberikan 1 kali pada umur 12 hari setelah
tanam dengan dosis 100 kg/ha |
|
6. |
PENYIRAMAN |
|
Usahakan agar tanah tetap lembab sampai umur tanaman
50 hari dengan melakukan penyiraman pagi dan sore secara rutin, air
yang digunakan untuk penyiraman dengan memperhatikan :
- |
Air tidak mengandung racun yang membahayak
pertumbuhan tanaman dan tanah |
- |
Sumber air tidak berasal dari saluran pembuangan
limbah industri yang dapat membahayakan tanah dan tanaman |
|
7. |
PEMELIHARAAN |
|
Pemeliharaan meliputi : penyiangan dan pencabutan
gulma, pengendalian hama penyakit dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan |
8. |
SELEKSI |
|
Seleksi dilakukan pada usia tanaman 15 hari. Tindakan
ini dilakukan untuk menghilangkan varietas lain dengan cara dicabut. |
9. |
P A N E N |
|
Bawang merah dapat dipanen pada umur 55 hari untuk
bawang merah konsumsi dan umur 60-80 hari untuk dijadikan benih. Ciri-ciri
bawang merah yang siap dipanen yaitu pangkal daun menipis, daun tampak
menguning, daun rebah >60% dan buah mengambang warna merah dan
keras. Cara memanen, bawang merah dicabut seluruh tanaman secara hati-hati
agar tidak ada umbi yang tertinggal. |
10. |
PROSESING BENIH
- |
Pengeringan umbi dilakukan dengan dijajar
berbaris selebar bedegan dengan umbi bawang ditutup 1/3 dari
daun cabutan berikutnya dan dikeringkan selama 4-6 hari |
- |
Proses pengeringan dihentikan aabila umbi sudah
terlihat megkilap, lebih merah, leher umbi tampak keras dan
bila terkena sentuhan terdengar gemersik |
- |
Sortasi dilakukan setelah proses pengeringan |
- |
Ikatan bawang merah dapat disimpan dalam rak penyimpanan
atau digantung dengan akdar air 80-85% |
- |
Ruang penyimpanan harus bersih, cukup ventilasi
dan tidak dicampur dengan komoditas lain, dengan suhu 30-33°C
dan kelembaban 55-75% |
- |
Setelah 1-1,5 bulan penyimpanan, dilakukan sortasi
terhadap umbi bawang merah yang keropos/busuk |
- |
Diberi fungisida/insektisida, ditaburkan dibagian
antara umbi dan ikatan dalam |
- |
Benih bawang merah jika disimpan dengan baik,
dapat bertahan hingga 2-4 bulan dalam penyimpanan |
|
11. |
PROSES SERTIFIKASI
- |
Mengajukan permohonan sertifikat ke UPTD Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Dinas Pertanian Pro. D.I.
Yogyakarta |
- |
Pemerikasaan pendahuluan |
- |
Pemeriksaan tanaman di lapangan |
- |
Pengambilan contoh benih |
- |
Pemasangan label |
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar